Kamis, 30 Januari 2014
Tersesat di Dimensi Ptuih
tiba tiba aku terbaring di sebuah ruangan putih yang sepi, aku pun tak tahu apakah aku sedang menghadap ke langit saat ini? tak tampak apapun di depan ku tak lain hanyalah sesuatu yang putih. dimana aku saat ini? apa yang terjadi padaku? tak ada yang ku ketahui, seperti ingatan ku sudah terhapus oleh sesuatu yang sangat hebat. ku coba tuk tegakkan tubuh ku dan terlihat sosok gadis berambut hitam pekat berbaju putih seputih kulitnya berdiri di depan ku dengan posisi yang membelakangi ku. siapa dia? ku coba keluarkan suara ku untuk memastikannya "siapa kamu?" tak ada jawaban, ku coba tuk bangkit sekedar untuk mendekatinya. "jangan sentuh aku" balasnya, kenapa? kenapa? saat ku bertanya tanya dalam hati dan dia mulai melangkah menjauhiku. "hoi tunggu !" mulai ku langkahkan kaki ku tuk mengejarnya, semakin dekat ku raih tangan mulusnya. tiba tiba "jraatttt!!" dia berbalik secepat kilat dan menancapkan sebuah belati tepat di perutku. terlihat sosok wajah tanpa ekspresi, sorot mata kosong dan wajah cantik yang menawan sebelum diriku merasa kesakitan atas apa yang telah ia perbuat. "aarrrghhh!" geram ku kesakitan. apakah ini akhir dari ku? apakah ini akhir dari dunia putih beserta gadis ganas ini? tubuhku mulai limbung tanda bahwa keseimbangan ku mulai pudar dan aku terjatuh saat dia tarik kembali belati yang ia tancakapan. aku merasakan diriku terkapar dan pandangan ku mulai menggelap. selamat tinggal dunia putih, selamat tinggal gadis misterius...
.
.
.
"ugh" terlihat langit putih saat kembali diri ini bisa membuka mata. tak sedikit yang dapat kuingat hanya saja perasaan ku pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya. apa yang terjadi? ruangan apa ini? aku bahakan tak tahu dimana aku berpijak. ku coba untuk tegakkan diriku dan melihat sosok gadis berambut hitam pekat panjang yang tergerai indah diikuti oleh tubuh mungil yang putih seputih baju yang ia kenakan, ada sebuah belati di tangan kanannya, belati yang bersimbah darah segar. apa ini? mengapa gadis ini memiliki perawakan seindah sekaligus seindah ini? "siapa kau?" ku coba untuk membuka percakapan. tetapi hanya diam yang aku terima darinya. ku coba untuk berdiri saat tau dia mulai melangkah menjauhi ku. "jangan sentuh aku!" ucapnya, apa? sepertinya aku pernah berada di posisi seperti ini, terbesit niatan untuk tak membiarkan dia pergi, yah karena aku tak ingin ditinggalkan di tempat seperti ini. tapi entah kenapa tiba tiba perut ku merasa merinding dan kuputskan untuk membiarkannya. saat ini aku hanya melihatnya menjauhiku semakin jauh, jauh dan tak terlihat lagi. kini diriku hanya sendiri tak ada yang dapat ku lakukan hanya terdiam dan mulai merasa putus asa akan semua yang terjadi padaku. "grub" seseorang memelukku dari belakang, terlihat sepasang tangan putih lembut dan halus melingkar di perut ku, "jangan menoleh kebelakang" suara halus menyusul pelukan hangat yang kurasakan kini. "baiklah, tapi bisakah kau jelaskan apa yang sedang terjadi "padaku?" balas ku."aku tak tahu pasti apa yang sedang terjadi padamu, aku hanya melihat mu tergeletak di belakang ku, aku takut dan aku terus waspada. tapi entah mengapa kau sangat antusias untuk berinteraksi dengan ku." jelasnya, "jadi kau adalah gadis yang tadi menjauhiku ya?" "yup, tepat sekali" "lalu, dimana kita sekarang?" "entahlah aku juga tidak tahu pasti, mungkin dunia ini adalah dimensi yang tak sengaja ku buat" "siapa kau?" "haha, kau sudah bertanya sekitar 250 ribu kali akan hal itu. tapi sayang sekali aku tidak tahu akan hal itu, aku juga tidak tahu mengapa kita berbicara menggunakan bahasa yang sama." "tunggu, berapa kau bilang? 250 ribu kali? aku merasa baru kali ini menanyakan hal itu." srriiinngg, sebuah layar berukuran besar terbentang di depan ku "akan kutunjukan sesuatu" terlihat sosok diriku sedang terkapar tepat dibelakang gadis putih berambut hitam panjang yang kini sudah akrab ku kenali sosoknya. aku yang berada di dalam layar terbangun dan melakukan hal yang persis seperti yang ku lakukan tadi, namun yang berbeda adalah aku mencoba untuk menggemgam tangannya dan jraaatt!! aku terkapar tak berdaya. "apa yang terjadi padaku saat itu?" tanya ku padanya "lihat saja" jawabnya. gadis itu mulai mendekatiku dan mengusap kepalaku dengan tangannya sebuah cahaya terpancar dari tangannya sekejap cahaya itu datang dan sekejap itu pula cahaya tersebut menghilang. "apa yang kau lakukan saat itu?" tanya ku kembali, "menghapus ingatan, menyembuhkan luka dan menghidupkan mu" jawabnya polos, ugh pantas saja sepertinya aku pernah merasakan hal tersebut beberapa kali tapi tak kusangka akan terjadi sebanyak 250 ribu kali. "kini kau sekarang sudah paham bukan?" tanya nya "iya sedikit, yang kutahu aku terdampar di sebuah dimensi yang telah kau buat, tertusuk berkali kali dan di hapus ingatannya. tapi dimana kau menadapatkan belati dan kekuatan itu?" tanya ku balik "entahlah aku hanya bisa merasakan kalau diriku bisa melakukan sesuatu seperti itu, dan ku cobakan kepadamu." jawabnya. "lalu sekarang apa yang kau inginkan?" "tak ada aku hanya tak ingin sendirian disini, sama seperti mu", "kalau begitu bisakah kau melepas pelukan mu dan biarkan aku melihat wajah mu? untuk mulai berkenalan dengan mu?" tanya ku coba tu yakinkannya "baiklah, silahkan berbalik" jawabnya sambil melepas pelukannya. deg! cantik, sangat cantik wajahnya lucu dan menggemaskan rasanya ingin aku remas saja wajahnya, tetapi ada yang aneh dengan sorot matanya kosong seperti tak ada harapan sedikit pun di dalam dirinya. "namaku Tei, siapa nama mu?" tanya ku setelah terkagum dan keheranan melihat wajahnya "tidak tahu" jawabnya sambil menggelengkan kepalanya ke kanan. "apakah perlu aku beri kau nama?" tanya ku antusias. "boleh, siapa namaku?" "bagaimana kalau Shiro?" "wah bagus, putih. sesuai dengan ruangan ini. baiklah nama ku Shiro. salam kenal! Tei" "salam kenal juga Shiro" "jadi yang perlu kita lakukan adalah bagaimana cara keluar dari dunia putih yang kau buat iya kan?" "yup, kurasa caranya hanya satu" "apa itu?" "kau harus membuat ku merasa senang. itu saja" "maksud mu?" "jangan berfikiran aneh aneh, aku hanya ingin di hibur. dengan itu mungkin aku akan memiliki kekuatan untuk mengembalikanmu ke dunia dimana seharusnya kau berada." "apakah harus seperti itu?" "yap" "aku tak tahu bagaimana caranya, karena aku bukanlah seorang penghibur" "yaaah" jawabnya kecewa
"grrooooaaaaaa!!" terdengar suara berisik, dari kejauhan. terdengar menakutkan sampai sampai Shiro pemilik dunia ini pun ketakutan. "ada apa ini Shiro? apa yang terjadi disini?" tanya ku mulai memanik, "tidak tahu, aku baru disni. aku tidak tahu apapun tentang dunia yang telah kubuat" jawabnya tak kalah paniknya. sriiiiinggg dunia yang awalnya putih berubah menjadi sebuah hutan belantara dimana hanya ada tumbuhan besar, aku dan Shiro disini. "lihatlah, disana ada sebuah pedang! bukankah kau bisa menggunakan belati Shiro? mengapa kau tak mencoba sebuah pedang?" seru ku "sungguh tak sopan! menyuruh nyuruh wanita melakukan hal seperti itu. hhuuuh, apa itu yang kau sebut dengan laki laki?" bentaknya jengkel. "maafkan aku, baiklah akan ku gunakan ini untuk melindungimu, tenang saja Shiro!" mendengar jawaban dari ku wajah Shiro memerah. sungguh menggemaskan. "grooaaaaa!!" "bruuukkk!" yang benar saja? seekor minotaur jatuh dari langit di tengah hutan?! tepat di depanku? dan mengganggu pemandangan wajah imut Shiro?! yang benar saja?! tak bisa ku biarkan banteng tak beradab ini mengganggu kesenangan ku. "baiklah Shiro, menjauhlah dari sini, akan ku alihkan perhatiannya. selamatkan dirimu !" pinta ku. "baiklah" jawabnya mantap kemudian berlari. aku merasa yakin untuk melawan banteng ini karena bagaimanapun keadaan ku nanti, Shiro pasti bisa menghidupkan ku lagi. baiklah ! tinggal menghabisi banteng ini dan aku akan hidup tentram. "matilah kau banteeeenngg!!" "groaaaa!!"
"swesss" minotaur itu mulai berlari kehadapan ku, dengan sigap aku menghindarinya dengan rolling ke sebelah kanan, sambil menghindar kutancapkankan pedang ku ke tubuhnya, akibatnya aku pun terseret oleh banteng ini dan berusaha untuk menungganginya. karena merasa kesakitan banteng ini menambah kecepatanyya mencari sebuah pohon untuk membenturkan ku. ketika sudah dekat dengan pohon aku tolakkan tubuhku kebelakang dan membiarkan banteng gila itu menabrak pohon. "bruaakk!!" sebuah pohon tumbang akibat ulahnya. namun sangat disayangkan Shiro bersembunyi di pohon tersebut dan akibatnya dia tertimpa oleh pohon tersebut. "SHIROOOO!!" dengan sigap diri ini berlari ke arah Shiro membantunya keluar dari jepitan pohon tersebut namun apa daya tubuh Shiro terluka sangat parah, belati yang ia bawa tertusuk tepat di jantungnya. kini tubuhnya penuh dengan darah. "Shiro kau tak akan mati kan?! jawab aku!! katakan kalau kau tak apa apa!!" teriakku sambil memeluk tubuh mungilnya. "Tei, dibelakangmu awas" ucapnya memperingatiku sambil terbata bata. "hiaaaaaaa, mati kau banteng sialaaann!!" "jleb!" tusukan pedangku tepat menancap di kepalanya dan entah mengapa tusukanku sangat efektif, banteng tersebut terjatuh dan menghilang bagaikan kaca yang pecah. "nah sekarang bagaimana Shiro?! aku sudah gagal melindungimu dan aku sudah tak pantas dianggap sebagai laki laki. Shiro kumohon jangan tinggalkan aku, aku tak mau sendirian, dan aku MENCINTAI mu" kata ku sambil meneteskan air mata. "aku juga, aku juga mencintaimu. aku MENCINTAIMU Tei!!" balasnya, kini mata yang awalnya tanpa harapan tersebut mulai menampakkan harapan baru. mungkin harapan untuk mencintai seseorang. sama seperti diriku yang terbuka harapannya untuk mencintai seseorang walau sesorang tersebut bukanlah mahluk yang jelas asal usulnya. "Tei, dekatkan wajah mu dan pejamkan matamu." ku dekatkan wajah ku dan "cuuupp" terkaget diri ini dan saat ku buka mataku tau tau diri ini sudah ada diruangan yang tak asing lagi bagiku. yah kamar ku kini aku tepat terduduk di depan komputer dengan game ku yang masih menyala.
sekarang aku baru sadar, sebekum tersasar di dimensi Shiro, aku sempat bermain game online dengan beberapa teman ku, tanpa sadar aku seperti tersengat seuatu dan mendapati diriku berada di dalam dimensi Shiro. ingin rasanya diriku untuk berjumpa lagi dengannya, membalaskan hutang ku untuk menghiburnya dan merasakan cinta dari nya
Langganan:
Postingan (Atom)