Meratapi jalan yang sudah mulai terbasahi hujan di depan sana, yah.. Yang bisa kulakukan hanyalah meratap, terdiam tanpa sepatah kata. Ketika melihat dia bersenang dengan seorang di belakang sana, sedih? Tentu. Bahkan tawa bahagianya mampu menembus headset yang ku kenakan kini. Sebuah perjalanan singkat menuju kebun binatang kulalui bersama teman sekelas ku, bersama dia pastinya.
Kami semua berada dalam sebuah bis, suasana sangat bising. Beberapa asik mengobrol dan berteriak tak karuan, dan pada sela sela teriakkan mereka terdengar sebuah perkataan dari sang gadis impian, "yaah.. Hujan, gak asik banget!!" tentu saja ini sangat berlainan dengan ku, aku sangat menyukai hujan bagaimanapun keadaannya hujan lah yang mau mengerti kebutuhan ku. Aroma hujan menenangkan pikiran ku, hawa sejuknya memberi semangat, dan suaranya mampu mengantarkan ku pada sebuah gerbang mimpi. Yup, hujan adalah salah satu alternatif terampuh untukku tidur.
Aku mulai berfikir, mengapa dia membenci hujan? Apakah seburuk itukah hujan menurutnya? Apakah kita memang benar - benar berbeda?
Jika benar, maka aku tidak mau peduli. Aku berharap, hujan akan menemani perjalan singkat ku ini. Walaupun kenyataan berkata tidak, hujan menghilanb disaat aku mengharapkannya. Sama halnya dia, menghilang dengan cepat dengan menginggalkan beberapa luka di hati ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar